Yuk, kenali cara mengatasi stres pada lansia!

https://blogs.insanmedika.co.id/yuk-kita-kenal-lebih-jauh-tentang-stress-pada-lansia/ Diakses 10 Januari 2024

Seiring bertambahnya usia, kebahagiaan menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas hidup. Dalam menjalani hidup, lansia tidak dapat terhindar dari berbagai permasalahan mulai dari masalah kesehatan hingga kehidupan sehingga hal tersebut dapat memicu stres. Menurut Feldman (1989), stres merupakan proses menilai sebagai sesuatu yang mengancam, menantang, atau membahayakan dan seseorang merespon peristiwa tersebut pada level fisiologis, emosional, kognitif, dan tingkah laku. Kondisi stres pada lansia dapat menimbulkan anggapan bahwa ketika memasuki usia senja, lansia tidak dapat merasakan kebahagiaan. Stres memiliki berbagai dampak bagi keberlangsungan hidup lansia. Dampak yang dapat ditimbulkan seperti meningkatkan risiko penyakit jantung, mengganggu tidur, menyebabkan kebiasaan makan yang buruk, serta dapat berdampak negatif pada memori. Stres pada lansia dapat dipicu oleh beberapa sumber diantaranya:

  1. Perubahan gaya hidup dan status keuangan setelah pensiun
  2. Kematian kerabat, pasangan hidup, atau teman dekat
  3. Memburuknya kemampuan fisik dan penyakit kronis

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mengatasi stres:

  1. Kenali pemicu atau penyebab stres:  Dengan mengenali penyebab stres dapat membantu lansia untuk mengatur langkah yang dapat mengubah pemicu stres tersebut. Lansia maupun orang lain di sekitarnya yang dapat membantunya dapat membuat jurnal atau catatan keseharian lansia dengan mencatat hal apa yang membuat lansia mengalami perubahan mood seperti marah, sedih, serta hal lain yang membuatnya stres.
  2. Tetap terhubung dengan orang lain:  Lansia dapat tetap menjalin hubungan dengan orang lain di sekitarnya seperti teman, tetangga, dan keluarga agar mereka tidak merasa kesepian dan dapat menghindari atau mengurangi stres yang dihadapinya.
  3. Tetap bergerak aktif: Bergerak aktif dapat membantu produksi hormon endorphin yang dapat memicu kebahagiaan di dalam tubuh. Hormon ini juga dapat memberikan energi positif dalam diri lansia.
  4. Membuat jadwal kegiatan yang menyenangkan: Melakukan kegiatan yang menyenangkan termasuk hobi seperti berkebun, olahraga, memelihara hewan, dan lain sebagainya. Sehingga dapat membantu lansia untuk mengelola stres.
  5. Menerapkan gaya hidup sehat: Salah satu pemicu stres pada lansia adalah perubahan gaya hidup. Lansia perlu menerapkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, olahraga, serta istirahat yang cukup.

 

Sumber:

Feldman, R. S. (1989). Adjustment: Applying Psychology in a Complex World. New York: Mc. Graw Hill.

How Does Stress Affect Aging Adults. (2019, April 17). Retrieved from Home Care Assistance: https://www.homecareassistanceedmonton.ca/how-does-stress-affect-aging-adults/

Indriana, Y., Kristiana, I. F., Sonda, A. A., & Intanirian, A. (2010). Tingkat Stres Lansia di Panti Wredha “Pucang Gading”. Jurnal Psikologi Undip, 87-96.

Langkah Mudah Manajemen Stres pada Lansia. (2022, Mei 7). Retrieved from Geriatri.id: https://www.geriatri.id/artikel/1265/langkah-mudah-manajemen-stres-pada-lansia

Maria, D. Y. (2022). Manajemen Stress Menuju Lansia Sehat dan Bahagia. Jurnal Pengabdian Kepada, 26-32.

Stres pada Lansia, Bagaimana Mengatasinya? (2019, May 2). Retrieved from Geriatri.id: https://www.geriatri.id/artikel/69/stres-pada-lansia-bagaimana-mengatasinya

Sumber :
BKKBN