Jakarta Pusat (27/03) Pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan perilaku individu atau kelompok melalui upaya pembelajaran, baik formal, non-formal maupun informal. Melalui pendidikan, masyarakat dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan serta memecahkan berbagai permasalahan. Pengetahuan adalah sebuah hasil dari proses mengetahui yang terjadi setelah mendapatkan informasi tertentu. Menurut Notoadmodjo (2021), pengetahuan yang dimiliki dilalui dengan beberapa proses atau tingkatan yaitu : know (mengetahui), comprehension (memahami), application (mengaplikasikan), analysis (analisis), synthesis (sintesis) dan evaluation (evaluasi).

Untuk itu, untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan diperlukan upaya penyampaian informasi yang dibutuhkan. Upaya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan terhadap para kader Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam menjalankan program kelanjutusiaan di lini lapangan, maka dilaksanakannya kegiatan Sosialisasi Tujuh Dimensi Lansia Tangguh oleh Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan BKKBN bekerjasama dengan DPPAPP Provinsi DKI Jakarta dan Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Sosialisasi ini bertujuan untuk: (1) melakukan penguatan pelayanan ramah lansia secara komprehensif, holistik dan terintegrasi melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh di kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL); (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader BKL dan keluarga lansia dalam pendampingan kepada lansia melalui 7 (tujuh) dimensi lansia tangguh dan pemanfaatan aplikasi Golantang bagi lansia; (3) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader BKL tentang penerapan tujuh dimensi lansia tangguh; (4) meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi program kelanjutusiaan sampai dengan lini lapangan; dan (5) kader melakukan registrasi lansia pada aplikasi Go Lansia Tangguh (Golantang);

Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2024 di Aula Kantor Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Pusat dengan peserta sebanyak 32 kader BKL dari 32 kelompok BKL target Proyek Prioritas Nasional (Pro PN) tahun 2024.

Kegiatan diawali dengan penyampaian laporan pelaksanaan oleh Drs. Bambang Kristianto (Kepala Seksi PPKB Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Pusat) dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan kegiatan oleh Hartatik Sulistyoningsih, S.Kom, M.Eng (Penata KKB Ahli Madya Dithanlan BKKBN). Sebelum masuk pada inti acara, dilakukan perkenalan peserta dan testimoni singkat terkait kegiatan dan pengalaman kader dalam kegiatan BKL. Pemaparan materi pertama mengenai “Penerapan Tujuh Dimensi Lansia Tangguh” oleh Prof. Dr. Ir. Tri Budi W. Rahardjo, MS (Rektor Universitas Respati Indonesia) dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan semangat serta antusias peserta dilihat dari respon positif dan komunikasi dua arah antara narasumber dan peserta. Pemaparan materi kedua dengan topik “Lansia Bahagia Bersama Keluarga” oleh Dr. Tri Suratmi, M.Pd. (Universitas Respati Indonesia) membuat para peserta memahami bahwa keluarga berperan penting dalam menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin untuk lansianya dari berbagai kondisi yang ada. Kedua narasumber memberikan contoh konkrit dan related dengan kehidupan sehari-hari lansia. Selain itu narasumber menyampaikan materi secara menarik dan diselingi ice breaking dengan bahasa yang simple sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta.

Pemaparan terakhir terkait “Sosialisasi Aplikasi Golantang dan Cara Registrasi Lansia Pada Aplikasi Golantang” oleh Hartatik Sulistyoningsih, S.Kom, M.Eng. (Penata KKB Ahli Madya Dithanlan BKKBN). Hal ini disampaikan kepada para kader BKL dengan harapan kader dapat melakukan registrasi dan mendaftarkan juga lansia di wilayahnya untuk dapat memanfaatkan fitur-fitur menarik dan bermanfaat bagi lansia. Sebagai penutup kegiatan ini, diperlukan beberapa tindak lanjut antara lain: (1) kader diharapakan dapat menyampaikan pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan pada sosialisasi ini kepada anggota kelompok BKL di tahun 2024 ini demi mewujudkan lansia tangguh; (2) kader BKL melakukan registrasi di aplikasi Golantang dan mendaftarkan lansianya serta memanfaatkan fitur-fitur terutama kalkulator kesehatan dan konsultasi lansia; (3) adanya koordinasi dari berbagai pihak, terutama Sudin PPAPP, Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB serta kader BKL untuk melakukan pembinaan BKL karena diharapkan 32 BKL ini menjadi percontohan di Kota Jakarta Pusat. (IKY)

Sumber :
Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan, 2024