Perawatan Jangka Panjang & Daycare

“Perawatan jangka panjang” (long-term care) untuk lansia sangat dibutuhkan karena semakin tingginya jumlah populasi lansia khususnya di Indonesia. 

Menurut badan statistik mencapai 9,92% total populasi lansia atau sekitar 26-27 juta penduduk lansia di Indonesia dengan demikian apabila dalam suatu negara mencapai >10% total populasi lansia maka dikategorikan sebagai negara struktur penduduk tua (aging population). Prediksi dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2035 total penduduk lansia mencapai 40-an juta, dapat diartikan bahwa kualitas hidup semakin baik dan harapan hidup semakin panjang. Akan tetapi kebutuhan biaya kesehatan menjadi lebih banyak, maka perlunya skema yang baik dengan adanya  “Perawatan Jangka Panjang (long-term care)”. 

Layanan perawatan jangka panjang dibutuhkan bagi lansia yang sudah tidak bisa mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga dibutuhkannya pendampingan. Layanan ini juga belum termasuk dalam jaminan kesehatan nasional (JKN) karena tingginya kebutuhan biaya yang dikeluarkan.

Selain itu ada program Daycare atau “tempat penitipan”, tempat ini tidak melulu untuk anak-anak balita.  Daycare ini merupakan salah satu bagian dari program long-term care yang didalamnya terdapat fasilitas untuk bersosialisasi antar sesama lansia. Sebagai contoh Pemerintah daerah Hamamatsu salah satu kota di negara Jepang berkontribusi memiliki daycare dengan fasilitas transportasi antar jemput kemudian di asuh bersama di tempat daycare tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain bersosialisasi bersama, aktivitas fisik, karaoke, dan juga origami serta mewarnai yang disesuaikan dengan kondisi fisiknya. Program ini bisa kita tiru untuk membuat lansia tetap mandiri dan dapat mempertahankan kesehatannya.

 

 


 

Sumber :
CeFAS URINDO