KELUARGA SAYANG LANSIA BAHAGIA

KELUARGA SAYANG LANSIA BAHAGIA Proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik, biologis, sosial ekonomi maupun mental. Masalah mental dan emosional sama halnya dengan masalah fisik yang dapat mengubah perilaku lansia. Masalah mental yang sering dijumpai pada lansia adalah stres, depresi, dan kecemasan. Lansia yang mengalami masalah mental mulai mengalami perasaan tidak berharga, kesepian, dan kehilangan. dukungan dari berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah hingga tingkatan keluarga untuk ikut peduli terhadap kehidupan lansia baik itu melalui posyandu lansia, meningkatkan peran lansia dalam organisasi, pembinaan hubungan antargenerasi, maupun pelatihan keterampilan bagi para lansia. Karena didalam kelompok, para lansia dapat berdiskusi tentang kesehatan, bertukar pikiran, serta senam bersama. Menyediakan lingkungan yang mendukung bagi lansia, yaitu lingkungan yang membuat lansia merasa nyaman, sehingga keluarga dapat memberikan perawatan yang optimal bagi lansia. Keluarga harus dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lansia. Dengan dukungan keluarga meningkatkan kesehatan lansia secara optimal yang dapat memperpanjang usia hidup lansia. Beberapa artikel menunjukan lansia yang mendapatkan dukungan keluarga secara maksimal memiliki 3 kali lebih sehat dan lebih produktif di bandingkan yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (Ratnawati 2019). Kualitas hidup lansia yang baik akan mengurangi kemungkinan munculnya berbagai hambatan kognitif dan penurunan fisik yang terlalu ekstrim serta membantu mengurangi stress. Upaya menuju lansia yang sehat dan berkualitas harus dilakukan sedini mungkin di dalam keluarga, kelurga di harapkan mampu mempersiapkan seluruh anggota kelurganya agar mampu melalui semua fase kehidupan dengan sehat agar ketika menjadi lansia tetap sehat, aktifitas dan sumber daya. Keluarga juga harus dapat mendampingi, mendukung dan merawat lansia dengan penuh kasi sayang, sehingga lansia memiliki kualitas hidup optimal, bahagia bermartabat bersama keluarga hingga akhir hayatnya. Sumber: panti-jompo-di-gorontalo-di-pulangkan-1sXrzq0Ery0/1