WISUDA ISTIMEWA DI USIA EMAS

Penulis : dr. Elsa Pongtuluran, M.Kes (Penata KKB Ahli Madya)

Penuaan penduduk terjadi ketika umur median penduduk mengalami peningkatan  yang disebabkan meningkatnya umur harapan hidup dan menurunnya tingkat fertilitas, sebagai dampak perubahan struktur umur penduduk  di suatu wilayah. Peningkatan jumlah penduduk lansia di Indonesia terjadi dalam 50 tahun terakhir dengan proporsi penduduk lansia mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Proporsi penduduk lansia di Indonesia di tahun 2021 telah mencapai 10,82 persen yang setara dengan 29,3 juta orang dari total penduduk. Dengan perbandingan penduduk lansia perempuan sebanyak 53,75 persen dan penduduk lansia laki-laki sebanyak 46,25 persen, hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah lansia perempuan lebih banyak dibandingkan dengan lansia laki-laki.

Yogyakarta sebagai provinsi yang menempati urutan pertama dengan presentase penduduk lansia tertinggi di Indonesia, dengan proporsi lansia muda (60-69 tahun) sebanyak 57,21 persen, lansia madya (70-79 tahun) sebanyak 29,70 persen, lansia tua (80 tahun keatas) sebanyaak 13,09 persen. sebaran penduduk lansia di perkotaan sebanyak 32,19 persen sedangkan dipedesaan sebanyak 51,46 persen. Lansia yang tinggal sendiri sebanyak 19,31 persen, tinggal bersama pasangan 46,78 persen, bersama keluarga 50,26 persen, tinggal bersama tiga generasi 76,99, serta lainnya 6,66 persen. Dengan proporsi lansia yang tertinggi di Indonesia menjadi perhatian bersama antara Pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, salah satunya melalui aktifitas kegiatan yang ada di masyarakat melalui Sekolah lansia di kelompok Bina Keluarga Lansia(BKL).

Sekolah lansia sebagai pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat bagi lansia sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan dalam mewujudkan lansia tangguh yang SMART (Sehat Mandiri Aktif pRoduktif dan bermarTabat). Sekolah lansia sebuah program edukasi dengan standar sebagai sekolah formal yang dapat dilaksanakan secara fleksibel.  Tujuan dikembangkan sekolah lansia di kelompok BKL, antara lain :

1. Meningkatkan kualitas BKL dalam mewujudkan lansia tangguh;
2. Meningkatkan pemahaman lansia tentang konsep SMART dalam lingkup 7 dimensi lansia tangguh;
3. Meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit;
4. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental;
5. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang kehidupan social dan ekonomi;
6. Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan lansia.

Sekolah lansia yang telah terbentuk sampai dengan tahun 2022 per Juni sebanyak 94 Sekolah Lansia di 8 Provinsi (DIY, DKI Jakarta, Jatim, Jabar, Jateng, NTT, Lampung, Kalteng) dan Provinsi yang akan menyusul membentuk Sekolah Lansia antara lain Papua, Kalsel, Sumut, NTB.

Pada Tanggal 27 September 2022, bertempat di Hotel Abadi Malioboro Yogyakarta telah dilakukan wisuda sekolah lansia BKL sebanyak 6 Sekolah lansia BKL, antara lain:

1. Sekolah Lansia BKL Delima 123 Kota Yogyakarta, jumlah siswa S1 yang diwisuda 50 orang
2. Sekolah Lansia BKL Mugi Waras Kabupaten Sleman, Jumlah Siswa S1 sebanyak 50 orang
3. Sekolah Lansia BKL Khusnul Khotimah Kabupaten Bantul, jumlah siswa S3 sebanyak 50 orang
4. Sekolah Lansia BKL Mekar Indah Ngramang Kabupaten Kulon Progo, jumlah siswa S1 yang diwisuda 50 orang
5. Sekolah Lansia BKL Melati Dayakan Kabupaten Kulon Progo, jumlah siswa S3 yang diwisuda 50 orang
6. Sekolah Lansia BKL Manunggal Asih Kabupaten Gunung Kidul, jumlah siswa S3 yang diwisuda 51 orang.

Pada wisuda sekolah lansia BKL, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Yogyakarta menghimbau bahwa “usai pelaksanaan wisuda sekolah lansia kelompok BKL periode 2022, aktivitas kegiatan sekolah lansia BKL terus berjalan untuk melanjutkan jenjang atau materi berikutnya”.

Prosesi wisuda merupakan momen spesial dan sakral pada setiap tingkatan pendidikan, yang paling ditunggu-tunggu oleh mahasiswa dan mahasiswi di seluruh dunia. Hal ini karena mereka telah berhasil menyelesaikan satu jenjang pendidikannya dengan baik.