Sumber : BPS, 2021

 

Saat ini Indonesia telah memasuki aging population dimana presentase lansia di Indonesia telah mencapai 10.82% dari total populasi pada tahun 2021. 

Presentase lansia di Indonesia akan terus meningkat dan diperkirakan pada tahun 2045 Jumlah lansia mencapai 57,0 juta jiwa (17,9%) dari total populasi (BPS, 2020). Peningkatan jumlah lansia di Indonesia merupakan bukti keberhasilan pembangunan sehingga angka harapan hidup di Indonesia terus mengalami peningkatan. 

 

Prof. Dr Tri Budi W Rahardjo drg. M.S (Rektor Universitas Respati Indonesia) menyampaikan bahwa rata-rata usia harapan hidup orang Indonesia adalah 71.5 tahun, dengan harapan seseorang dapat hidup dalam kondisi kesehatan yang sempurna selama 62.7 tahun dan sisanya selama 8.8 tahun kegiatan hari produktif seseorang berkurang dikarenakan menderita berbagai penyakit.

Selain itu, penambahan penduduk lansia juga berpengaruh terhadap angka rasio ketergantungan lansia. Bertambahnya lansia sebagai kelompok yang kurang produktif menyebabkan meningkatnya beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai kehidupan penduduk yang sudah tidak produktif. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah untuk menetapkan kebijakan yang komprehensif dikarenakan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh Lansia beserta keluarga yang merawatnya. Oleh karena itu, pada hari Senin 30 Mei 2022 Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan bersama dengan Universitas Respati Indonesia melakukan diskusi terkait Penyusunan Buku Gerontologi - Geriatri dalam Rangka Penguatan Sekolah Lansia di Kelompok BKL Tahun 2022. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan buku ajar Pengenalan Gerontologi – Geriatri secara multidisiplin, sebagai acuan untuk pembelajaran formal, non formal, dan informal.

Suasana Diskusi Penyusunan Buku Gerantologi - Geriatri

Berdasarkan hasil diskusi, Universitas Respati Indonesia (URINDO) akan berkolaborasi dengan Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan dalam penulisan buku yang berjudul “Gerontologi” edisi khusus. Buku ini merupakan pengembangan dari buku Gerentologi edisi pertama dan edisi kedua yang disesuaikan dengan perkembangan penduduk lansia, perkembangan berbagai kebijakan, serta kebutuhan pelayanan yang memerlukan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buku Gerontologi edisi khusus ini membahas tentang Gerontologi Sosial, Gerontologi Medik, dan Gerenteknologi. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam merupakan salah satu poin penting dalam diskusi ini. Hal ini dikarenakan, sasaran utama pembaca buku ini adalah masyarakat luas dan harapannya buku ini akan menjadi pedoman bagi kader BKL dalam melaksanakan kegiatan pada kelompoknya masing-masing. Pada sesi ke dua Tim Urindo dan Dithanlan membahas terkait perbaikan buku Perawatan Jangka Panjang dan penyusunan modul/buku saku terkait PJP.  Harapannya modul/baku saku ini akan lebih praktis dan dapat memberikan contoh-contoh penerepan 7 dimensi lansia tangguh dalam kehidupan sehari-hari yang mudah untuk dipraktikan oleh lansia.

Foto Bersama Peserta DIskusi Penyusunan Buku Gerantologi - Geriatri
Sumber :
BKKBN