PENANGGULANGAN TERORISME BERBASIS KELUARGA

Keluarga merupakan unit terkecil yang berperan penting dalam membentuk pemahaman tentang apa itu terorisme dan bagaimana yang harus dilakukan terhadap paham tersebut. Keluarga harus memberikan pemahaman yang kuat terhadap anak-anaknya agar tidak terpancing dengan berbagai ajaran agama yang dimaknai sebagai pembenar atas terorisme.

Meski begitu, banyak ayat-ayat kitab suci yang lantas diartikan secara sepotong-sepotong sehingga seolah-olah agama Islam mengajarkan seseorang untuk melakukan aksi teror.

Aksi teror dari orang-orang yang berpikiran radikal itu muncul karena mereka merasa telah beriman, beribadah, memiliki kadar ketakwaan tertentu, namun ada yang putus dari mata rantai pemahaman agama tersebut, yakni pentingnya menjalankan amal shaleh kepada sesama umat manusia. Ini yang harus dijaga oleh keluarga agar anggota keluarganya tidak terjerumus terhadap paham-paham teror yang berawal dari gerakan dan pemahaman agama yang radikal. 

Pentingnya peran keluarga terutama orang tua untuk benar-benar mengawasi anak-anaknya, bila perlu memeriksa isi tas, buku yang dibaca, atau bahkan memeriksa konten website apa yang diakses oleh anak-anaknya. Hal itu penting agar diketahui sejak awal apabila seseorang mulai bersentuhan dengan ajaran radikal.

Apabila diketahui anak-anaknya mulai berinteraksi dengan paham radikal, sebaiknya orang tua untuk melakukan komunikasi dan pendampingan. Kedua hal itu harus dilakukan agar anak-anak bisa mengetahui bahwa apa yang mereka pelajari tersebut adalah hal yang salah.

Orang tua harus terus berkomunikasi dengan anaknya sehingga bisa mendeteksi sejak dini keanehan anaknya apabila telah berinteraksi dengan paham radikal. Misalnya saat orang tua mengucapkan salam tapi ternyata anaknya tidak mau menjawab, maka itu harus diwaspadai karena biasanya paham radikal mengajarkan untuk tidak menjawab salam dari orang di luar kelompok mereka.
Terorisme telah menghancurkan manusia dan kemanusiaan. Oleh karenanya, seluruh pihak harus mengambil peran dalam mencegah menyebarnya paham tersebut.

Pesan agama seringkali diselewengkan oleh mereka yang mengajarkan paham radikal dan terorisme, kita semua bertanggungjawab untuk meluruskan apa yang mereka belokkan tersebut.

Keluarga memiliki peran sentral dengan menerapkan 8 fungsi keluarga agar terhindar dari masuknya paham radikal kepada anggotanya.

 

 

Sumber :
CeFAS URINDO