MENGAPA AKU PERLU BERSYUKUR

 

Ada yang memiliki kecukupan harta dan benda, tapi dia diberi sakit yang parah,

Ada yang suami-istri keluarganya lengkap diberi anak, cucu yang lucu-lucu dan sehat, tapi keluarganya, ayah-ibu, kakak-adiknya berantakan,

Ada yang memiliki semuanya hampir sempurna, tapi dia tidak mendapatkan kesolehan dan merasakan manisnya ibadah,

Banyak hal yang baik dalam diri setiap manusia, namun kadang kita lupa mensyukuri nikmat itu,

Maka banyaklah bersyukur atas keadaanmu yang sekarang ini, karena jika Allah menghendaki maka semua juga akan berubah.

 

Kutipan puisi Habibie di atas menunjukkan bahwa di balik kelebihan seseorang, selalu ada kelemahan, maka banyaklah bersyukur. Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah dimiliki, tetapi lebih banyak menyesali apa yang belum dicapai. 

 

APA YANG DIMAKSUD DENGAN BERSYUKUR? 

Pengertian gratitude atau rasa syukur tidak mudah untuk dijelaskan, tetapi lebih mudah untuk dimengerti dalam bentuk emosi, perilaku, nilai-nilai moral yang baik, kebiasaan, sifat, dan bentuk respon penyelesaian masalah seseorang. Rasa syukur juga berarti menyadari dan berterimakasih terhadap hal-hal baik yang telah terjadi. Dengan demikian, rasa syukur merupakan proses mengenali nilai tambah yang mungkin tidak disadari dari pengalaman hidup tanpa membandingkan apa yang sudah diraih oleh orang lain dengan dirinya sendiri.  Rasa syukur berasal dari persepsi bahwa seseorang telah diuntungkan oleh tindakan orang lain. 

 

Rasa syukur pada diri kita juga muncul sebagai wujud sebuah apreasiasi akan sebuah karunia, entah karunia tersebut merupakan keuntungan yang terlihat dari orang lain ataupun momen kedamaian yang ditimbulkan oleh keindahan alamiah. Secara singkat, seseorang yang bersyukur adalah seseorang yang mampu mengenali nilai dari sebuah karunia. Orang yang bersyukur mampu memaknai diri mereka sebagai seorang yang sadar dan berterimakasih atas anugerah Tuhan, pemberian orang lain, dan menyediakan waktu untuk mengekspresikan rasa terima kasih mereka. Oleh sebab itu mengapa rasa syukur dapat dijadikan sebagai kekuatan dan keutamaan positif yang dapat mengarahkan kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. 

 

Ada secuplik hasil penelitian dari Emmons & McCullough di tahun 2013 menemukan bahwa kelompok yang diberi latihan rasa syukur memiliki rasa bahagia yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak memperoleh pelatihan rasa syukur. Penelitian ini menunjukkan bahwa rasa syukur memberikan keuntungan secara emosi dan interpersonal. Selain itu, rasa syukur juga berkaitan dengan kepuasan hidup, karena rasa syukur merupakan hal yang positif dan pengalaman yang memiliki emosi positif memiliki kaitan dengan kepuasan hidup. 

 

Sifat rasa syukur akan berbeda-beda pada tiap individu. Perbedaan tersebut bergantung pada seberapa sering dan kuat rasa syukur tersebut dialami dan banyaknya stimulasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan rasa syukur. Seseorang yang melihat hidup sebagai suatu berkah atau hadiah dan secara sadar belajar berperilaku bersyukur, akan mengalami banyak pengalaman hidup yang beruntung.

 

JENIS RASA SYUKUR 

Rasa syukur dibedakan menjadi dua jenis, yaitu personal dan transpersonal: 

  1. Rasa syukur personal atau rasa syukur sosial adalah rasa berterimakasih yang ditujukan kepada orang lain secara khusus yang telah memberikan kebaikan atau sebagai adanya diri mereka. Kebersyukuran ini dapat dilatih misalnya dengan mengucapkan terimakasih kepada orang lain setiap hari. Sebagian besar dari latihan ini dapat dilakukan dalam lingkungan berbeda dalam kehidupan sehari-hari (sekolah, taman, rumah, rumah teman, tetangga, dan sebagainya) dan kemudian memikirkan tentang apa yang dilakukan orang-orang dalam setiap lingkungan tersebut yang membantu atau membuat diri bahagia.
  2. Rasa syukur transpersonal atau rasa syukur spiritual adalah ungkapan terimakasih kepada Tuhan, kepada kekuatan yang lebih tinggi atau kepada dunianya. Pembenaran untuk rasa syukur transpersonal ini berasal dari beberapa sumber. Pertama, tentu bersumber dari ajaran agama. Kedua, biasanya berasal dari kejadian-kejadian yang tak terduga misalnya saja keajaiban. Terdapat pula kaitan antara kerohanian seseorang dengan sikap bersyukur. Kecenderungan rasa syukur lebih banyak dilakukan mereka yang secara teratur menghadiri acara keagamaan dan terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti berdoa dan sembahyang dengan membaca bacaan religius berkali-kali. Individu yang bersyukur lebih cenderung mengakui keyakinan akan keterkaitan seluruh kehidupan, serta ikatan dan tanggung jawab terhadap orang lain. Kelompok religi pada umumnya melakukan aktivitas yang melibatkan anggotanya untuk berefleksi akan kondisi baik atau pemberian yang disyukuri dalam hidup. Ungkapan terima kasih kepada Tuhan memperkaya kualitas hidup.

 

APA MANFAAT BERSYUKUR? 

Manfaat jika kita bersyukur tentu banyak sekali. Orang yang selalu bersyukur biasanya menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri, dan optimisme. Selain itu disebutkan pula orang yang banyak bersyukur akan memiliki kecenderungan lebih bahagia. Studi lain di San Diego menyatakan hasil bahwa seseorang yang orientasi rasa syukurnya sangat kuat diasosiasikan dengan kesehatan yang lebih baik. 

 

MENGAPA BERSYUKUR PENTING APALAGI DI USIA SENJA? 

Pada usia senja banyak sekali perubahan-perubahan hidup yang terjadi. Kadang ada yang kita sukai, kadang ada pula yang tidak disukai. Rasa syukur memberikan keuntungan secara emosi dan personal. Rasa syukur juga merupakan keutamaan yang mengarahkan individu dalam meraih kehidupan yang lebih baik. Di masa lanjut usia ini, rasa syukur dapat memenuhi beberapa kebutuhan psikologis yang penting seperti dalam hal menghadapi kematian, menemukan, dan mempertahankan perasaan berharga dan pentingnya dalam kehidupan dan menerima. Dengan demikian, orang yang memiliki rasa syukur dapat meningkatkan kesehatan emosi dan kesehatan fisiknya, sehingga memperkuat relasi sosial dengan komunitas. Rasa syukur memiliki salah satu hubungan yang paling kuat dengan kesehatan mental dan kepuasan terhadap hidup dalam berbagai nilai kepribadian - bahkan optimisme, harapan, dan perhatian. Individu yang bersyukur dapat mengatasi stres harian secara lebih efektif, menunjukkan peningkatan kekebalan dalam menghadapi stres induksi-trauma, pulih lebih cepat ketika mengalami sakit, dan menikmati kesehatan fisik yang lebih kuat. 

 

BAGAIMANA CARAKU MENINGKATKAN RASA SYUKUR? 

Membiasakan diri untuk bersyukur perlu dilatih. Namun, bersyukur dapat dilakukan dengan cara-cara berikut. 

  1. Counting Blessing

Bersyukur dilakukan dengan menghitung keberkahan yang telah diterima dari Tuhan atau alam. Refleksi dari counting blessing ini seperti “Saya sehat, saya memperoleh rezeki yang cukup. 

        2. Creating a gratitude catalogue 

Pada tahapan ini rasa syukur tidak hanya dirasakan, namun mulai dituliskan ke dalam sebuah jurnal ataupun buku harian. Berbagai keberkahan yang dirasa yang pernah diterima dari sesama mulai didaftar. Contohnya “Saya dibantu tetangga saat mendaftar kartu BPJS, karena saya tidak tahu caranya” 

        3. Appreciating progress 

Rasa bersyukur juga dapat dibiasakan dengan menyadari dan mengapresiasi kemajuan pribadi yang telah dicapai. Bentuk refleksi dari hal tersebut misalnya “Sudah dapat membaca Al-qur'an dengan lancar" 

        4. Appreciating Small Things 

Kadangkala, dalam kehidupan individu terus berfokus pada hal-hal yang besar. Padahal, hal-hal kecil pun merupakan sebuah anugerah yang patut disyukuri. Oleh karena itu, dalam bentuk latihan kebersyukuran ini, individu diminta belajar untuk membiasakan diri menghargai hal-hal yang kecil. Misalnya, seringkali tidak peduli dengan uang kecil, begitu ATM tertinggal uang kecil di mobil dikumpulkan ternyata bisa sangat membantu untuk membeli kebutuhan rumah tangga.

        5. Taking things for granted 

Mulailah dengan memperhatikan hal-hal yang semula dianggap remeh. Kita harus percaya bahwa segala sesuatu memiliki sebuah kebernilaian. Rasa bersyukur seperti ini dapat dilatih dengan menyadari kehidupan dengan kesadaran mendalam. Refleksi dari hal ini misalnya “Masih dapat bernafas, masih ada air di sekeliling tempat tinggal” 

        6.  Eliminating ungrateful thought 

Mendaftar pemikiran-pemikiran yang ungrateful dan merubahnya menjadi pemikiran yang grateful (yang sebelumnya menjadi keluhan diambil hikmahnya) juga merupakan salah satu cara melatih kebersyukuran. Hal ini kerap terjadi dalam kehidupan kita, misalnya setelah mengalami kecelakaan menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak atau setelah tertipu orang menjadi lebih waspada. 

        7. Using downward social comparison 

Rasa bersyukur dilatih dengan memikirkan situasi yang membuat bahagia karena tidak mengalaminya (bebas dari bencana tetapi tetap mendoakan orang yang mengalami bencana). Misalnya, seringkali kita merasa bersyukur apabila terhindar dari suatu bencana seperti bencana bom dan kemudian rasa syukur tersebut mendorong kita untuk mendoakan korban-korban yang terkena musibah tersebut agar segera dipulihkan. 

        8. Discovering unexpected gratitude 

Cara yang terakhir ini merupakan cara bersyukur yang dilakukan dengan menelusuri isi pikiran kita sendiri. Tidak dipungkiri bahwa kegagalan kita bersyukur adalah karena adanya pola pikir negatif yang tertanam kuat di otak kita. Untuk itu, dalam cara ini individu diminta untuk memikirkan situasi yang membawa masalah (sombong, tamak, iri, benci, dengki) dan mencari tahu hal-hal yang dapat disyukuri (bisa hidup nyaman). Misalnya, dapat makan enak di restoran, menjadi lebih sering memberi sedekah pada orang yang kekurangan. 

 

Sedemikian indahnya bersyukur itu. Batin pun terasa tentram apabila kita rutin melakukannya. Bersyukurlah, karena orang yang bersyukur selalu menghiasi wajah mereka dengan senyuman dan bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukur akan menjadikan kita hidup bahagia. 

 

 

Sumber Referensi:

Pudjibudojo, Jatie K. Dkk. 2018. Menggapai Sehat dan Bahagia di Usia Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu

 

Sumber:

CeFas URINDO

Sumber :
CeFAS URINDO