MENCIPTAKAN LANSIA INDONESIA MENJADI LANSIA TANGGUH
Oleh : Dra. SALIS MUTIAH
Penyuluh KB Kabupaten Madiun
Angka harapan hidup penduduk Indonesia pada tahun 2024 adalah 72,50 tahun, angka harapan hidup ini meningkat 0,24% dari angka harapan hidup Indonesia tahun 2023 adalah 72,32 tahun.
Tren angka harapan hidup yang semakin tinggi ini memberikan konsekwensi untuk membuat lansia itu menjadi lansia yang sehat, lansia yang berkarya dan lansia yang berguna bukan lansianyang menjadi beban bagi keluarga, masyarakat maupun negara.
Lanjut usia menurut Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan untuk negara-negara maju yang sudah memiliki standar hidup yang lebih baik di bidang ekonomi dan kesehatan sudah menetapkan batasan usia lanjut adalah 65 tahun ke atas.
Menurut Prof. Haryono Soyono PhD ( Kepala BKKBN Tahun 1983-1997) kategori Lansia dapat di bagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
a. Lansia Muda : usia 60 - < 70 tahun
b. Lansia dewasa : usia 70 - < 80 tahun
c. Lansia Paripurna : usia > 80 tahun
Kalau melihat kelompok lansia seperti yang dikategorikan oleh Prof. Haryono Suyono PhD, penduduk Indonesia tahun 2024 dengan harapan hidup 72, 50 tahun masuk dalam kategori lansia dewasa ( usia 70 - < 80 tahun ).
Dengan melihat data tersebut diatas dapat dikatakan bahwa penduduk lansia di Indonesia semakin besar akibat dengan harapan hidup yang semakin meningkat. Pada satu sisi dengan jumlah lansia yang besar dapat menjadikan sumber daya yang dapat dimanfaatkan, tetapi di sisi lain akan menjadi tantangan yang harus mendapatkan solusi untuk menjadikan lansia yang berkualitas.
Untuk mewujudkan Lansia yang berkualitas perlu untuk mengarahkan para lansia menjadi Lansia Tangguh. Lansia Tangguh adalah kelompok Lansia atau seseorang yang sudah masuk kategori lansia yang dapat beradaptasi pada proses penuaannya dengan positif, sehingga dalam memasuki usia tua/ lansia dapat nyaman, aman dan bermanfaat untuk diri, keluarga dan lingkungannya. Lansia Tangguh dapat dilihat dari segi kesehatan secara fisik, sosial dan mental melalui siklus hidupnya yang mandiri, aktif dan produktif.
Ketangguhan Lansia dapat di ukur melalui beberapa indikator yang dikenal dengan 7 Dimensi Lansia Tangguh. 1. Lansia Tangguh dimensi Spiritual
Manusia sebagai makhluk sosial, manusia yang juga makhluk yang ber-Tuhan
Dimana setiap orang pasti percaya dengan kekuatan di luar kemampuan manusia
Dan kekuatan tersebut adalah Tuhan Yang Maha Esa. Kekuatan yang dipercaya
Manusia yang ada di luar kemampuannya ini yang membuat manusia di sebut
Sebagai makhluk spiritual yang percaya pada adanya kekuatan gaib (supranatural)
Kebutuhan spiritual / rohani seperti nilai-nilai agama, ibadah, kasih sayang, keama-
nan , kenyamanan ini dapat dipenuhi, makan dimensia spiritual dapat di ciptakan
untuk menuju lansia Tangguh.
2. Lansia Tangguh Dimensi Intelektual
Intelektual pada lansia ini berkaitan dengan kemampuan lansia dalam menerima infor
masi, memahaminya, menyimpan informasi serta melaksanakannya dalam kehidu-
pan sehari-hari.
Fungsi intelektual ini akan menurun seiring dengan bertambahnya umur seseorang,
Dan diikuti dengan berbagai macam masalah seperti :
a. Gangguan persepsi seperti : mudah sedih, mudah marah, mudah tersinggung, gampang mengeluh
b. Penurunan konsentrasi ( kesulitan memusatkan perhatian )
c. Gangguan bahasa dan komunikasi
d. Penurunan daya ingat ( misal tentang peristiwa, nama orang, menaruh barang dll)
Apabila dimensi intelektual ini bisa dikelola dengan baik maka proses penuaan yang mengakibatkan penurunan dapat diperlambat dan diupayakan optimal. Pencegahan kepikunan dapat dilakukan melalui kegiatan yang menstimulasi otak dan kegiatan stimulasi yang terus menerus dan secara teratur dapat mempertahankan kualitas hidup lansia.
3. Lansia Tangguh Dimensi Fisik
Dengan bertambahnya umur seseorang maka proses penuaan secara alamiah akan
terjadi, berbagai penyakit kronik di derita lansia. Hipertensi, Stroke, Penyakit jantung iskemik, diabetes mellitus, penyakit paru kronis, infeksi saluran kemih, masalah gizi lansia, gangguan jiwa pada lansia. Perilaku hidup sehat untuk mencegah dan memperlambat timbulnya gejala-gejala penyakit, perawatan diri dan memperlambat proses ketergantungan lansia pada bantuan pengasuhan orang lain sangat perlu terus dilakukan oleh keluarga yang memiliki lansia.
4. Lansia Tangguh Dimensi Emosional
Untuk mewujudkan pembangunan keluarga Lansia Tangguh, pembinaan psiko-emosional merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan, baik untuk keluarga yg memiliki lansia maupun untuk lansia itu sendiri. Psiko-emosional lansia meliputi aspek kemampuan berpikir, perasaan maupun sikap yang tampak melalui perilaku yang dapat diamati.
5 tipe kepribadian yang terdapat pada lansia :
1. Kepribadian konstruktif : Lansia yg realistis, percaya diri, sabar, tenang , bersyukur.
2. Kepribadian Mandiri
3. Kepribadian tergantung
4. Kepribadian bermusuhan
5. Kepribadian kritik diri
5. Lansia Tangguh Dimensi Sosial Kemasyarakatan
Dalam Dimensi Sosial Kemasyarakatan ini adalah upaya membangun keluarga yang mampu memberikan pendampingan, penghiburan, perawatan, pelayanan, pemberdayaan dan kemandirian bagi lansia di dalam keluarga dan masyarakat.
Pembangunan keluarga Lansia tangguh pada dimensi sosial kemasyarakatan merupakan hal penting, karena tempat terbaik bagi lansia adalah keluarga.
6. Lansia Tangguh Dimensi Profesional Vokasional
Pengembangan Vokasional pada lansia merupakan usaha mengembangkan kemampuan dalam kesenian dan hobi untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Misalnya apabila lansia memiliki hobi melukis yang dapat dipamerkan dan mendapatkan penghasilan, lansia yang hobi berkebun dan hasil kebunnya bisa di jual dan menghasilkan uang sehingga menjadi sumber penghasilan lansia.
7. Lansia Tangguh Dimensi Lingkungan
Lanjut Usia bukan penyakit, tetapi merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh semua manusia dan makhluk hidup pada umumnya.
Perhatian dan perlakuan khusus yang harus dilakukan dan di sesuaikan dengan masalah yang dimiliki Lansia, dengan harapan untuk mengurangi ketergantungan lansia pada orang lain dan menjadi lansia tangguh
Dimensi lingkungan yang menjadikan lansia tangguh antara lain :
1. Lingkungan fisik yang digunakan untuk beraktifitas merasa nyaman dan aman seperti pegunungan yang sejuk, taman yang nyaman, fasilitas olah raga yg nyaman dll
2. Lingkungan fisik yang berkaitan dengan mental spiritual seperti adanya tempat yang nyaman untuk bersosialisasi dengan sesama, tempat ibadah yang aman dan nyaman untuk melaksanakan ibadah
3. Lingkungan fisik yang berkaitan dengan alam sekitar seperti ruang publik yang
Teratur, jalanan yang lancar tidak macet, fasilitas umum yang bersih dan aman.
4. Lingkungan bukan fisik yang berkaitan dengan lingkungan mental spiritual,cara agar lansia terhindar dari gangguan kesehatan mental spiritual seperti makan makanan yang sehat, rileks, tetap aktif dalam beraktifitas dan menerapkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Isi naskah artikel yang dimuat pada Golantang seluruhnya menjadi tanggungjawab penulis atau di luar tanggungjawab panitia