Suatu negara dikatakan berhasil dalam bidang pembangunan kesehatan apabila angka harapan hidup penduduk negara tersebut semakin panjang. Angka harapan hidup yang semakin panjang ditandai dengan banyaknya penduduk lansia pada negara tersebut.
Di Indonesia, menurut data dari BPS tahun 2022, terdapat delapan provinsi yang telah memasuki “ageing population”, dimana proporsi lansia di wilayah tersebut telah melampaui 10%, salah satunya adalah Provinsi Jawa timur, yaitu 13,86%. Fenomena ageing population dan meningkatnya jumlah penduduk lansia dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa. Dan hal ini hanya dapat terwujud apabila tersedia lansia yang produktif dan sejahtera.
sumber : kegiatan produksi rengginang oleh anggota BKL Desa Tambakrejo
Menurut UU No. 13 Tahun 1998, lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan Lansia Tangguh adalah seseorang atau kelompok lansia yang sejahtera dalam 7 dimensi lansia tangguh yaitu spiritual, fisik, intelektual, emosional, sosial kemasyarakatan, vokasional, dan lingkungan.
Lansia tangguh bukan merupakan beban bagi keluarga, masyarakat dan negara melainkan menjadi suatu potensi bagi pembangunan keluarga. Untuk itu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Lansia mengembangkan program lansia tangguh untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia agar lansia tersebut tetap sehat (baik secara fisik, sosial dan mental), mandiri, aktif dan produktif serta merdeka dalam ekonomi.
Data Sakernas Agustus 2022 memperlihatkan bahwa lebih dari separuh lansia masih bekerja (52,55 persen). Kondisi ini menunjukkan bahwa lansia Indonesia masih berperan dari segi vokasional untuk mencapai derajat kemandirian dan kualitas hidup yang prima.
Dimensi vokasional adalah keahlian atau kemampuan yang dimiliki seorang lansia agar dapat berdaya bagi diri sendiri dan orang lain sesuai dengan kemampuan, baik mendapatkan penghasilan ataupun tidak.
Bebarapa cara yang bisa dilakukan lansia untuk mewujudkan dimensi vokasional adalah :
- Melakukan kegiatan sesuai hobi seperti menanam dan merawat tanaman, melukis, menganyam, merajut, dan lain-lain.
- Melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan pendapatan seperti berdagang, membuka warung.
- Mengikuti kegiatan yang menambah skill dan pengetahuan, seperti mengikuti pelatihan.
Dengan optimalisasi vokasional pada lansia, diharapkan para lansia tidak menjadi beban di masyarakat melainkan tetap bisa bermanfaat ditengah-tengah masyarakat.
Isi naskah artikel yang dimuat pada Golantang seluruhnya menjadi tanggungjawab penulis atau di luar tanggungjawab panitia