LAKU TIRAKAT MENUJU KEBAHAGIAAN

SPIRITUAL BAGI LANSIA

__________________________________________________________

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika kita menyebut kata bahagia, terkadang kita salah mengartikan dengan sesuatu yang kita inginkan dapat kita miliki,misalnya secara fisik berupa barang atau benda atau cita-cita yang tercapai. Dan jika ditanya , semua orang pasti menginginkan  hidupnya bahagia sampai tua .

 

Kebahagiaan atau kesenangan sebenarnya menyangkut keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan rasa puas atau kepuasan hingga kegembiraan dan terkait dengan ketentraman hidup secara lahir dan batin. Orang yang bahagia lebih bisa menerima keadaan dirinya apa adanya, lebih memiliki keseimbangan emosional yang baik, serta hilangnya emosi negatif seperti depresi atau kecemasan . Dan tingkat kebahagiaan tertinggi pada manusia adalah bersifat rohani atau nurani, yaitu kebahagiaan spiritual  (spiritual happiness) yang merupakan sebuah keyakinan dan ketaatan  individu kepada Tuhannya yang ditunjukkan melalui perilaku dan komitmen dalam menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Demikian juga pada lansia, kebahagiaan merupakan hal yang sangat penting, agar lansia dapat hidup sehat lebih lama. Kebahagiaan spiritual lansia  akan berpengaruh pada kesehatan mental dan fisik lansia serta kualitas hidup lansia.  Kebahagiaan spiritual akan membantu lansia mengatasi stress, kecemasan dan depresi, serta dapat memberikan dukungan  sosial yang lebih baik.

Untuk dapat menjalani hidup sehat dan bahagia lebih lama , lansia harus menyadari adanya perubahan hidup bahwa dirinya tidak lagi seperti saat masih muda dengan sepenuh hati dan rasa syukur yang tinggi. Menyadari akan keterbatasan fisik, kulit keriput, berkurangnya penglihatan dan  pendengaran,  kehilangan jabatan, kehilangan orang yang dicintai adalah sikap penerimaan diri yang  harus dilakukan lansia agar terhindar dari rasa kecemasan yang mendalam yang akan mempengaruhi fisik dan mentalnya.

Laku Tirakat Sebagai Wujud Sikap Tawakal

Kalau dalam istilah Jawa kita mengenal kata “ laku tirakat ”, mungkin ini yang bisa diibaratkan dengan “ laku spiritual ” yang harus dijalani oleh lansia. Tirakat yang dalam Bahasa Arab sama dengan thariqah. yang artinya jalan atau jalan yang dilalui, yaitu menjalani laku mengendalikan dan mengekang hawa nafsu yang artinya dengan melakukan tirakat berarti telah menempuh jalan tujuan hanya kepada Allah.

Jika seseorang menginginkan hajadnya  terkabul,maka harus menjalani laku tirakat. Semakin banyak  hajadnya maka semakin berat pula laku tirakatnya.Dengan laku tirakat  atau laku spiritual, lansia akan mendapatkan ketenangan hidup dan mencapai tingkatan hidup yang lebih baik. Bahwa tua adalah satu proses kehidupan yang harus dijalani, dan tidak ada obat yang dapat menghentikannya, maka yang  dapat dilakukan oleh lansia adalah  menjalani kehidupan sebagai lansia secara sehat dengan cara ikhlas dan rasa syukur., karena telah menjalani kehidupan hingga usia lansia dengan segala kejadian, pengalaman ,dan cerita kehidupan, baik suka maupun duka .

 

Laku Tirakat dapat pula diartikan sebagai sikap Tawakal,yaitu melepaskan perasaaan dan berserah kepada Allah dengan yakin, bahwa Allah adalah Pengatur yang lebih baik. Tawakal dapat diartikan sebagai sikap percaya sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan. Ini mencakup melepaskan diri dari kecemasan dan keresahan yang berlebihan, karena meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

Sikap tawakal dapat diartikan juga sikap berkhusnuzhon atau berbaik sangka , percaya bahwa Allah telah memilihkan kondisi tersebut agar terhindar dari kondisi yang lebih buruk. Ketika lansia merasa hidupnya tidak lagi berguna dan menyalahkan dirinya sendiri karena telah merepotkan orang lain adalah sikap su’uzhon  atau berburuk sangka yang justru dapat menjadi beban psikis bagi lansia. Tawakal bukan berarti pasrah dan berhenti pada keadaan, tetapi menjalani kehidupan seperti air mengalir dan menyadari bahwa intervensi atau kehendak Tuhan jauh lebih baik. Dengan sikap tawakal, rasa kesepian, kecemasan, rasa duka cita  karena kehilangan orang terdekat akan memunculkan rasa bahwa dia tidak sendiri, bahwa Tuhan akan selalu bersamanya dan pada akhirnya sikap tawakal menjadi dimensi spiritual yang baik bagi lansia,yang akan memiliki dampak perubahan kehidupan yang lebih baik juga, sehingga pada akhirnya  dapat meningkatkan kebahagiaan  dan usia harapan hidupnya.

Kebahagiaan Spiritual {spiritual happiness } Lansia

Sehat dan bahagia, adalah dua kata yang saling terkait dan saling melengkapi. Jika tubuh kita  sehat, maka kita akan merasa bahagia,dan  jika kita bahagia maka akan menimbulkan hormon positif {endorphin} yang tentu saja berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh, dan dengan  tubuh yang sehat akan menciptakan rasa bahagia, karena dengan tubuh yang sehat kita akan dapat melakukan aktivitas apa saja yang kita inginkan

Hidup bahagia sampai tua tentu saja menjadi dambaan semua orang, dan agar dapat menjalani hidup sehat lebih lama, lansia juga harus bahagia. .

Kebahagiaan spiritual merupakan hal yang penting bagi lansia karena akan memberikan kekuatan arti dan makna dalam menjalani kehidupannya

 

Dengan mencapai kebahagiaan spiritual, lansia akan dapat menjalani kehidupan dengan penerimaan diri yang tinggi,rasa syukur dan tawakal  bahwa semua yang ada di dunia adalah titipan Tuhan dan akan kembali kepadaNya.

Upaya meningkatkan ketakwaan melalui  peningkatan menjalankan ibadah,  mengikuti pengajian,atau bahkan mengajar mengaji,  bersedekah, menjenguk  sesama lansia yang sakit, menebar kebaikan, aktif dalam kegiatan sosial adalah bentuk kegiatan yang dapat dilakukan lansia untuk mengisi waktu luangnya tentu saja sesuai kondisi fisik dan kemampuannya .

Karena menjadi lansia adalah siklus kehidupan yang akan kita jalani,maka hal terpenting yang harus kita siapkan ketika kita pada tahap itu adalah menyiapkannya dengan terus meningkatkan 3S ; Sadari, yaitu menerima dengan penuh kesadaran,Syukuri, bersyukur  atas segala nikmat yang dititipkan Allah dan Sabar dalam menjalani ketaatan,dan  meni nggalkan laranganNya

 

Pada akhirnya menjadi lansia bukan menjadi momok atau ketakutan yang menghantui hidup kita, karena menjadi lansia juga menjadi sumber kebahagiaan tersediri, karena Tuhan telah memberikan umur yang panjang sehingga kita sampai pada tahap itu. Saat  mendengar  kata jika nanti atau seandainya kita akan menjadi lansia ,kata-kata itu akan terdengar seperti kata biasa saja dan kita menyakini  sama prosesnya atau menjalaninya ketika kita masih muda, dan hanya waktu saja yang membedakannya. Karena saat menjadi lansia kita juga bisa merasakan kebahagiaan dan tentu saja akan siap dalam   menghadapi proses selanjutnya, yaitu kematian dengan segala bekal yang sudah kita siapkan. Dan sumber kebahagiaan bagi lansia salah satunya melalui pencapaian kebahagiaan secara spiritual atau   { spiritual happinees} .

 

Isi naskah artikel yang dimuat pada Golantang seluruhnya menjadi tanggungjawab penulis atau di luar tanggungjawab panitia