” APRESIASI GOLANTANG DAN PRESISINYA PADA BKL PURNAWIRA”
Oleh : Dra. Helmawati
Penyuluh KB Madya Kota Jambi
Anggota BKL Purnawira melakukan aktifitas senam bersama
Perpres Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan sebagai payung hukum dalam koordinasi lintas sektoral dalam menjalankan program-program kelanjutusiaan memprioritaskan lansia sebagai sasaran utama. Karena hanya 13,2 persen lansia yang masih sehat dan bisa beraktivitas normal. Sekitar 25 persen lansia termasuk frail atau kondisinya sakit dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Sementara lansia pre-frail sebanyak 61,6 persen yaitu mereka yang memiliki penyakit, tapi masih bisa menjalani aktivitas. Lansia yang sehat ditandai dengan kegiatan-kegiatan/ hobby yang dilakukan terkait dengan kesehatan fisik dan non fisik (mental)1 . Banyak hal di lingkungan sekitar yang bisa membahayakan kehidupan lansia. Oleh karena itu, salah satu perhatian khusus yang bisa dilakukan untuk lansia adalah memberikan lingkungan yang nyaman bagi mereka untuk tinggal dan beraktivitas. Apresiasi golantang diberikan sebagai program yang tepat atau presisi dalam menyikapi kondisi lansia yang berarti golantang adalah program presisi yang perlu mendapat apresiasi karena niat baiknya. Diperlukan upaya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan bagi lansia sebab pada umur mereka tersebut menimbulkan berbagai perubahan pada kehidupannya.
Pada Desember 2021, BPS melaporkan bahwa sekitar 10 persen dari penduduk Indonesia tergolong dalam kelompok penduduk lansia, yang didefinisikan sebagai penduduk berusia 60 tahun ke atas. Pada tahun 2045 penduduk lansia diproyeksikan mencapai 20 persen dari total penduduk. Hal tersebut menandakan bahwa proses penuaan penduduk sedang terjadi dengan tempo yang semakin cepat. Hal tersebut tidak terlepas dari umur harapan hidup Indonesia tahun 2021 yang mencapai 71,57 tahun sedangkan umur harapan hidup sehat Indonesia adalah 62,8 tahun sehingga terdapat selisih hampir sembilan tahun antara umur harapan hidup dengan umur harapan hidup sehat (HALE). Berarti manusia Indonesia akan menghabiskan sembilan tahun usia hidupnya dalam kondisi sakit atau cacat (disabilitas). Tujuan program golantang adalah SDM lansia bisa mandiri, sejahtera, dan bermartabat di usia senjanya. Kegiatan pokok BKL adalah penyuluhan, temu keluarga, kunjungan rumah, rujukan dan pencatatan pelaporan, sedangkan kegiatan pengembangannya meliputi kegiatan fisik lansia yaitu senam dan pelayanan terpadu lansia, sosial dan lingkungan berupa rekreasi, kerja bakti, pemanfaatan pekarangan dan lain-lain dan bina spiritual atau rohani disamping bina ekonomi kreatif.
BKL Purnawira sangat mengapresiasi program golantang dan mewujudkannya dengan metoda promosi, pencegahan, pengobatan dan pemulihan. Kegiatan berdimensi lingkungan seperti berkebun, gotong royong dan senam bersama sebagai kegiatan fisik juga dilakukan sedangkan yang non fisik berupa spiritual dan sosial budaya dengan kegiatan berupa ceramah keagamaan dan bantuan sosial berupa kegiatan berbagi jumat berkah berupa pembagian nasi bungkus yang diperoleh dari donatur juga telah dilakukan oleh BKL Purnawira. Berbagai kegiatan dimensi lingkungan tersebut dilaksanakan mengingat lingkungan sangat berpengaruh terhadap lansia karena lingkungan keluarga, lingkungan sosial sangat berpengaruh terhadap kesehatan lansia. Kesejahteraan dan kesehatan lansia tidak terlepas dari lingkungan sekitar. Pengamatan yang dilakukan menyimpulkan bahwa para lansia akan sangat bergairah dan ceria jika berkumpul bersama dan melakukan kegiatan yang membuat dirinya dihargai. Melibatkan lansia dalam kegiatan sederhana sehari-hari dapat membantu mengatasi powerless dan post power syndrome karena faktor usia dimana tidak jarang lansia memiliki rasa insecurity karena perasaan tidak berdaya. Aplikasi golantang dapat digunakan sebagai salah satu sarana yang berguna bagi caregiver dan individa lansia itu sendiri. Berbagai aspek seperti fisik, kognitif, sosioemosional, kesehatan terkait lingkungan sekitar sangat menentukan perasaan kesejahteraan lansia sehingga perlu pendekatan dan pemahaman mengenai kelanjutusiaan oleh lingkungan sekitar.
Referensi:
1. Mustikaningrum Hidayati, S. P. (2020). HEALTHY AGING MENUJU LANSIA SEHAT DAN AKTIF. Prosiding 4th Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2020 978-602-60766-9-4, 205-2010.
2. https://sains.kompas.com/read/2019/07/05/120500723/hanya-13-2-persen-lansia-di-indonesia-yang-sehat.
3. https://nasional.kompas.com/read/2022/11/21/08542971/regulasi-dan-kebijakan-untuk-lansia-yang-sejahtera?page=all.
4. https://health.kompas.com/read/23E30160000668/intervensi-untuk-kesehatan-lansia?page=all.
5. https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/16/192500465/daerah-dengan-jumlah-lansia-tertinggi-di-indonesia-ada-di-mana-saja-?page=all.
Isi naskah artikel yang dimuat pada Golantang seluruhnya menjadi tanggungjawab penulis atau di luar tanggungjawab panitia